Selasa, 24 Maret 2015

Sistem Informasi Berbasis Komputer


Sistem Informasi Berbasis Komputer 

      Telah diketahui bahwa informasi merupakan salah satu sumber daya yang sngat diperlukan bagi managemen dalam pengambilan keputusan .Untuk mendapatkan informasi tersebut perlu adanya sebuah sistem yang mengolah data menjadi sebuah sistem informasi yang beharga .Sistem tersebut disebut dengan information processing system atau lebih dikenal dengan sistem informasi .Sistem informasi sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer .Sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu sistem pengolahan data menjadi informasi dengan menggunakan alat bantu pengambilan keputusan .Dalam sistem informasi berbasis komputer ini memiliki arti bahwa komputer mempunyai peranan yang sangat penting didalam sebuah sistem informasi tersebut .



Definisi Sistem Informasi 
      Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.Menurut beberapa ahli seperti Turban , Mc lean , dan Waterbe dalam bukunya information technology for managemen making connection for strategies advantages mendefinisikan bahwasanya sistem informasi sebagai sistem yang mengumpulkan ,memproses ,menyimpan ,menganalisis ,serta menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik .

Komponen-Komponen Sistem Informasi Berbasis Komputer
      Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.

2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisien, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau pun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi. 


     Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan bisnis. 

Skema Sistem Informasi Berbasis Komputer di organisasi, dapat dibagi menjadi beberapa bagian:

1. Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems). Merupakan sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi rutin seperti penggajian, keuangan, inventarisasi dan sebagainya. Sistem ini berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal.
2. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) dan Sistem Kerja Pengetahuan (Knowledge Work Systems) Kedua sistem ini bekerja pada level knowledge. Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) mendukung pekerja data, yang biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis informasi sedemikian rupa untuk transformasikan data atau memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek Sistem Otomastisasi Kantor (Office Automation Systems) seperti word processing, spreadsheets, presentasi.
3.Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) tidak menggantikan Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems), tetapi mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems)
Sistem ini hampir sama dengan Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menggunakan basis data sebagai sumber data. Sistem ini bermula dari Sistem Informasi Manajemen (Management Information System) karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat keputusan.
5.Sistem Informasi Manajemen (Management Information System). Sistem yang mendukung spektrum tugas-tugas organisasional yang lebih luas dari Sistem Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Systems) termasuk analisis keputusan dan pembuat keputusan. Juga menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat keputusan, serta dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah terkomputerisasi (basis data).

Kontribusi sistem informasi berbasis komputer
     Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :

  • penghematan waktu
  • penghematan biaya
  • peningkatan efektivitas
  • pengembangan teknologi
  • pengembangan personel akuntansi
     Dengan berbagai manfaat dan kontribusi yang diberikan tersebut, diharapkan setiap perusahaan dapat bertahan dalam arena kompetisi yang semakin ketat.

Daftar Pustaka
Sistem informasi konsep dan aplikasi
http://www.smecda.com 
http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/sistem-informasi-berbasis-komputer.html

Sistem Informasi Berbasis Komputer


Sistem Informasi Berbasis Komputer
     Dewasa ini sistem informasi berbasis komputer sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Dalam keseharian manusia dapat dikatan menggunakan peralatan berbasis teknologi komputer. Manusia sangat memerlukan informasi-informasi untuk menambah wawasan, membantu pekerjaan sehari-hari dan kualitas hidupnya. Oleh karena itulah banyak peneliti yang menciptakan berbagai perangkat berbasis komputer yang ditujukan untuk memudahkan manusia dalam pengaplikasiaannya.
Definisi Sistem  adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha mencapai suatu tujuan dalam suatu lingkungan yang kompleks atau merupakankumpulan dari beberapa elemen yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Elemen-elemen yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Elemen-elemen sistem secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :
OUTPUT     —–>    PROCESSING —–>  INPUT
Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu :
                        1. Komponen Sistem
                        2. Batasan Sistem
                        3. Lingkungan Luar Sistem
                        4. Penghubung Sistem
                        5. Masukan Sistem
                        6. Keluaran Sistem
                        7. Pengolahan Sistem
                        8. Sasaran Sistem
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi  berarti bagi       penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam         proses pengambilan keputusan tentang suatu      keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif           dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi   tersebut.

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu :

a. Relevan (Relevancy)
b. Akurat (Accurancy)
c. Tepat waktu (Time liness)
d. Ekonomis (Economy)
e. Efisien (Efficiency)
f. Ketersediaan (Availability)
g. Dapat dipercaya (Reliability)
h. Konsisten
Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas, berguna bagi penerimanya, dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.
Contoh aplikasi Sistem Informasi Berbasis Komputer :
(1). SIA /SISTEM INFORMASI AKUNTASI
Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan penngolahan data yang tinggi.
Tujuan Pengolahan Data –> mengumpulkan data yang menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun di luar perusahaan.
SIA melaksanakan 4 tugas dasar :
  • pengumpulan data
  • manipulasi data
  • pengklasifikasian, penyortiran, perhitungan, pengikhtisaran, penyiapan dokumen.
  • penyimpanan data
  • penyiapan data
Contoh Sistem Informasi Akuntansi :

Sistem terdistribusi yang digunakan perusahaan distribusi yaitu perusahaan yang mendistribusikan produk dan jasanya ke pelanggan (mis : perusahaan yang berorientasi produk seperti : manufaktur, pedagang besar, pengecer dll).

(2). SIM /SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan kebutuhan yang serupa dan integrasi manusia/mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasional manajemen & pengambilan keputusan pada suatu organisasi.
Tujuan SIM —> Memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan (subunit dapat disasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen).

(3). SPK /SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
SPK –> Sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan & memanfaatkan data & model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur.
Tujuan :
  • Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
  • Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat untuk membantu integrasi antar tingkat.
  • Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan efisiennya.
(4). OTOMATISASI KANTOR / OFFICE AUTOMATION / OA
Semua sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang di dalam maupun di luar perusahaan.
Fungsi OA adalah —> Untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.

(5). SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR /MANUFACTURING INFORMATION SYSTEM
Merupakan subsistem SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan dalam pemecahan masalah manufaktur.

contoh SI manufaktur
  • subsistem produk menelusuri arus suatu pekerjaan, perusahaan merakit lampu sepeda, senter ini dirakit dari beberapa bagian
  • jadual produksi, menentukan langkah-langkah proses produksi yang akan dilakukan menentukan status sehingga pekerjaannya dapat ditanyakan.
  •  
Sistem Pakar
Definisi Sistem pakar menurut para ahli :
  • Menurut Durkin Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan seorang pakar.
  • Menurut Ignizio Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan, dalam suatu  domain  tertentu,  yang  mana  tingkat  keahliannya  dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
  • Menurut Giarratano dan Riley  Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar
  • Menurut Turban (dalam Kusrini, 2006) Sistem pakar adalah program computer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian suatu wilayah pengetahuan tertentu.
  • Menurut Martin dan Oxman (dalam Kusrini, 2006) Sistem pakar adalah sistem berbasis computer, yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut.
Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud dalama sistem pakar antara lain: Pembuatan keputusan (decicion making), pemaduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (cotrolling), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar (Martin dan Oxman, dalam Kusrini 2006).
Konsep Dasar Sistem Pakar
Sistem pakar mencakup beberapa persoalan mendasar, antara lain siapa yang disebut pakar, apa yang dimaksud dengan keahlian, bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan bagaimana sistem bekerja. 
Menurut Turban dan Frenzel, konsep dasar sistem pakar terdiri atas:
1)      Kepakaran (Expertise)
Kepakaran merupakan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari serangkaian pelatihan, membaca atau pengalaman.
2)      Pakar (Expert)
Seorang pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman, metode khusus, serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan masalah.
3)      Pengalihan Kepakaran
Tujuan utama sistem pakar adalah mengalihkan kepakaran seorang pakar dalam computer yang akan digunakan oleh pihak lain yang bukan pakar, untuk menemukan solusi atas permasalahan. Pengetahuan yang disimpan dalam mesin disebut dengan nama basis pengetahuan.
4)      Penalaran (Inference)
Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika kepakaran sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan tersedia program yang mampu mengakses data, maka computer harus dapat deprogram untuk membuat inferensi. Proses kesimpulan ini dikemas dalam bentuk motor inferensi.
5)      Aturan – aturan (Rules)
Sebagian besar sistem pakar adalah sistem berbasis aturan. Aturan tersebut biasanya berbentuk IF – THEN. Aturan digunakan sebagai prosedur untuk memecahkan permasalahan.
6)      Kemampuan Penjelasan (Explanation Capability)
Kemampuan menjelaskan merupakan komponen tambahan dari sistem pakar yang berfungsi untuk memberikan penjelasan kepada user mengapa suatu pertanyaan ditanyakan oleh sistem pakar, bagaimana kesimpulan dapat diperoleh, kenapa solusi tertentu ditolak, dan apa rencana untuk mencapai solusi.
Struktur Sistem Pakar
            Menurut Turban dan Frenzel sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan pengembangan (development environment) dan linkungan konsultasi (consultation environment). Lingkungan pengembangan digunakan sebagai pembangunan sistem pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang yang bukan pakar untuk memperoleh pengetahuan pakar.
Sistem Pengambilan Keputusan
     Dalam sebuah pengambilan keputusan seseorang sering dihadapkan pada berbagai  situasi         dan kondisi yang kompleks. Kondisi yang dimaksud yaitu bingungnya  seseorang dalam pengambilan keputusan karena suatu keputusan yang hanya satu kali dan tidak dapat diulang dimasa yang akan datang. Seseorang diharuskan untuk memikirkan dampak jangka panjang dan jangka pendek dari keputusan yang dibuat.
Menurut Mangkusubroto dan Trisnadi (dalam Marimin, ) pada prinsipnya terdapat dua basis dalam pengambilan keputusan, yaitu pengambilan keputusan berdasarkan intuisi dan pengambilan keputusan rasional, berdasarkan hasil analisis keputusan.
     Pengambilan keputusan dapat melalui 2 kerangka kerja meliputi (1) pengambilan keputusan tanpa percobaan, hal ini dilakukan dengan cara menyususn secara sistematis cara kerja umum sebelum mencari solusi bagi masalah yang diharapkan (2) pengambilan keputusan berdasarkan suatu pecobaan.
Mengambil atau membuat keputusan adalah suatu proses yang dilaksanakan orang berdasarkan pengetahuan dan informasi yang ada padanya pada saat tersebut dengan harapan bahwa sesuatu akan terjadi. Keputusan dapat diambil dari alternatif-alternatif keputusan yang ada, kemudian informasi tersebut diolah dan disajikan dengan sistem penunjang keputusan. Adapun informasi terbentuk dari adanya data yang terdiri dari bilangan dan terms yang disusun, diolah dan disajiakan dengan dukungan sistem informasi manajemen. Kemudian keputusan yang diambil perlu ditindak lanjuti dengan aksi yang dalam pelaksanaannya perlu mengacu pada standar prosedur operasi dan akan membentuk kembali data, begitu seterusnya yang terjadi dalam siklus data, informasi, keputusan dan aksi.
Contoh :
Ada seorang ibu rumah tangga yang ingin membeli kebutuhan rumah tangga. Untuk mengambil keputusan barang apa yang akan ia beli maka terlebih dahulu  ia akan membandingakn informasi yang ia pernah alami dengan informasi dari orang lain misalnya tentang kualitas, harga, brand dan kuantitas dari barang yang akan dikonsumsi. Setelah semuanya dipertimbangkan dan dibandingkan maka ia akan membuat keputusan tentang barang apa yang akan dibeli. Hal ini dilakukan untuk memperoleh keuntungan jangka panjang, karena sebuah keputusan tidak bisa diulang kembali.
Artificial Intelligence

Kecerdasan Buatan (bahasa InggrisArtificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.
Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzyjaringan syaraf tiruan dan robotika.
     Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.

Contoh aplikasi AI :

1. Visualisasi komputer —> Kecerdasan buatan pada bidang visualisasi komputer ini memungkinkan sebuah sistem komputer mengenali gambar sebagai input.
Contoh: mengenali pola pada gambar.
2. Pengenalan Suara —-> Kecerdasan buatan pada pengenalan suara ini dapat mengenali suara manusia. Cara mengenali suara ini dengan mencocokannya pada acuan yang telah diprogramkan terlebih dahulu.
Contoh : perintah komputer dengan menggunakan suara user.
3. Sistem Pakar —> Kecerdasan buatan pada sistem pakar ini memungkinkan sebuah sistem komputer memiliki cara berpikir dan penalaran seorang ahli dalam mengambil keputusan, untuk memecahkan masalah yang ada pada saat itu.
Contoh : program komputer yang dapat mendiagnosa penyakit dengan memasukan gejala-gejala apa saja yang dialami pasien.
4. Permainan —> Kecerdasan buatan pada permainan ini memungkinkan sebuah sistem komputer untuk memiliki cara berpikir manusia dalam bermain.
Contoh : permainan yang memiliki fasilitas orang melawan komputer. Komputer sudah di program sedemikian rupa agar memiliki cara bermain seperti seorang manusia bahkan bisa melebihi seorang manusia.


KESIMPULAN
Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas, berguna bagi penerimanya, dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi “berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi.
sistem pakar yaitu suatu sistem berbasis computer atau suatu program computer yang dirancang yang menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan dan menyelesaikan  masalah, dimana suatu sistem tersebut bisa menyamai atau meniru penalaran dan keahlian seorang pakar. Aktivitas pemecahan masalah yang dimaksud yaitu pembuatan keputusan (decicion making), pemaduan pengetahuan (knowledge fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan (forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (cotrolling), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar.
Sistem Pengambilan Keputusan –> Mengambil atau membuat keputusan adalah suatu proses yang dilaksanakan orang berdasarkan pengetahuan dan informasi yang ada padanya pada saat tersebut dengan harapan bahwa sesuatu akan terjadi. Keputusan dapat diambil dari alternatif-alternatif keputusan yang ada, kemudian informasi tersebut diolah dan disajikan dengan sistem penunjang keputusan. Adapun informasi terbentuk dari adanya data yang terdiri dari bilangan dan terms yang disusun, diolah dan disajiakan dengan dukungan sistem informasi manajemen. Kemudian keputusan yang diambil perlu ditindak lanjuti dengan aksi yang dalam pelaksanaannya perlu mengacu pada standar prosedur operasi dan akan membentuk kembali data, begitu seterusnya yang terjadi dalam siklus data, informasi, keputusan dan aksi.

Kecerdasan Buatan (bahasa InggrisArtificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.inspirasidigital.com/posting/sistem-pakar-menurut-para-ahli.html/diakses 26 Oktober 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: Andi
Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Andi
Marimin. (      ). Teknik dan aplikasi; pengambilan keputusan kriteria majemuk. Grasindo